[Series] Puzzle of Life (Part 3) ON Sabtu, November 17, 2012 AT 11/17/2012 10:23:00 AM
Puzzle of Life
~.~
Author : Nissa Tria
Cover by : Hannie @ Miracle Pops!
Cast : Super
Junior Eunhyuk as Lee Hyukjae
Park Hyemi (OC)
Genre
:
Angst, gloomy romance, sad
Length : Series (1411 words)
Rate : [PG-15]
Disclaimer :
Apologize me about the OOC (Out Of
Character), typo(s), and mistake(s). I not owned the canon,
they’re God’s, their family’s, and their fans’, but plot dan OC is mine. Thanks
for not copy-paste my plot (plagiarism), and don’t bash me.
~.~
Puzzle of Life
[Part 3]
A Series by, Nissa Tria © 2012, All Rights
Reserved.
~.~
“This
feeling is the first time baby, ...-“ Hyemi bersenandung seraya
menggoyang-goyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengikuti irama lagu yang
sedang iadengarkan sekaligus iasenandungkan. Gadis itu membetulkan letak earphone di telinganya, lalu mengambil
selang air dan menyalakannya untuk menyiram tanaman-tanaman hijau yang kini
menghiasi pekarangan rumah barunya.
“This love is the first time baby, ..-“
senandungnya lagi dengan senyum manis terlukis sempurna pada wajahnya, membuat
gadis itu tampak sedang begitu bahagia, padahal hatinya masih menangis
meraung-raung karena masih tidak rela akan kepergian Donghae dan Kyuhyun
beberapa hari lalu, belum lagi kemarin Jieun juga pergi ke Seoul untuk kuliah,
hingga akhirnya kini ia tinggal sendirian di Nowon.
“The one that moves my heart is you. My love
is for you, ..-“ gadis itu menaruh selang air ke atas meja kecil dengan
pot-pot bunga kecil di atasnya, lalu menggulung selang air tersebut, dan
menaruhnya lebih rapi lagi di atas meja itu.
“I just met you but I want to meet again,
..-“ gadis itu mendaratkan pantatnya ke atas sebuah kursi taman di depan teras
rumahnya, lalu menyenderkan punggungnya pada senderan kursi tersebut seraya
memperkeras volume suara musik yang sedang iadengarkan dan memejamkan matanya.
“The only one who can be by my side, ..-“
gadis itu memainkan jari-jarinya, dan senyumnya melebar secara otomatis ketika
melihat bayangan Donghae tengah memeluknya dari belakang seraya menyanyikan
lagu yang selalu iadengarkan sejak beberapa minggu lalu,
“No matter who sees you they know it’s my
beautiful my love my girlfriend, you, ..-“ Hyemi bergidik geli ketika
jari-jari besar Donghae mulai menelusuri tengkuknya dan ia menjadi sedikit
memekik karenanya,
“Even if I close my eyes I can find my one
and only, ..-“ senyum Hyemi melebar seiring dengan pelukan Donghae yang
semakin erat dan detak jantung pria itu yang semakin terasa di punggungnya,
“I will protect you, baby, ..-“ kini
kepala Hyemi menggeleng-geleng, membuat bayangan menyenangkan itu buyar
seketika. Gadis itu membuka matanya, menguceknya perlahan, lalu mengedipkannya
berulang-ulang ketika mendapati sinar matahari menerpa wajahnya, membuat gadis
itu sedikit berjengit karena silau. Gadis itu menggeliat kecil setelah
melepaskan earphone dari telinganya,
lalu berbalik, berniat untuk kembali masuk ke dalam rumah untuk menonton
televisi, namun sebuah tangan besar menyentuh pundaknya, membuat gadis itu
terlonjak kaget ketika berbalik dan melihat seorang pria bertubuh ringkih
berada di sampingnya dengan raut wajah terkejut,
“Nuguseyo (kamu siapa)?” tanya Hyemi
mencoba untuk tenang, meskipun sebetulnya jantung gadis itu telah berdegup
cukup kencang karena takut pria itu ternyata adalah orang jahat yang akan
melakukan sesuatu padanya, tapi pria itu malah sebaliknya, dia tersenyum
tenang, lalu mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku jasnya seraya berkata,
“Aku
lupa letak rumahku sendiri, dan ini alamatnya.” Pria itu menyodorkan secarik
kertas tersebut pada Hyemi yang langsung disambar dengan halus oleh gadis itu.
Gadis itu sedikit mengerutkan keningnya ketika membaca tulisan pada secarik
kertas tersebut, merasa pernah membaca tulisan yang tertera di sana. Ia lalu
mendongakkan kepalanya, menatap si pria bertubuh ringkih itu dengan tatapan
tidak tahu seraya menggeleng-geleng kecil,
“Mianhae …” lirihnya yang direspon sebuah
anggukan mengerti oleh pria itu lengkap dengan gummy smile-nya yang menawan,
“Arraseo … geunyang … Lee Hyukjae imnida,”
pria itu memperkenalkan dirinya dengan kepala yang agak menunduk sebagai salam
perkenalannya, sementara Hyemi hanya tersenyum manis menanggapinya dan membalas
salam dari pria itu,
“Lee
Hyemi imnida …” ucapnya ramah lalu
mempersilakan Hyukjae untuk duduk di atas kursi taman, tepatnya di sebelah
gadis itu duduk, meskipun sebetulnya ia masih merasa canggung dengan pria itu
karena kehadirannya yang terlalu tiba-tiba, sementara ia masuk ke dalam rumah
untuk membuat dua cangkir teh sebagai teman mengobrol mereka.
Hyukjae
mengangguk mengerti begitu Hyemi berpamitan untuk membuat teh. Pria itu tetap
tersenyum meskipun sebetulnya kepala pria itu terasa berdenyut kuat karena
telah berkeliling komplek untuk mencari rumahnya sendiri, hingga akhirnya ia
melihat Hyemi yang tengah menyirami tanaman hijau di depan rumahnya. Merasa
aneh dengan gadis itu yang masih berada di rumahnya padahal ini merupakan masa
di mana hampir seluruh penghuni perumahan itu pergi untuk bekerja atau sekolah,
hingga sempat berpikir jika Hyemi adalah seorang mahasiswa, tapi dari
gelagatnya, dirinya menepis pikiran itu.
Hyukjae
melebarkan senyumnya begitu melihat Hyemi muncul dari ambang pintu dengan
tangan menggenggam nampan yang di atasnya terdapat dua cangkir hangat yang
tampak masih mengepul uapnya. Gadis itu menaruh kedua cangkir itu di atas meja
yang berada tepat di depan bangku tempat Hyukjae duduk dan gadis itu.
“Kamu
tidak bekerja, Hyemi ssi?” tanya
Hyukjae memulai percakapan setelah menyesap tehnya seraya tersenyum manis dan
menaruh cangkir tehnya ke atas meja, sementara Hyemi mengangkat kedua alisnya
sebagai pengganti jawaban ‘iya’ untuk pertanyaan Hyukjae, membuat pria itu
hanya mengangguk-angguk mengerti, namun sebuah pertanyaan lain masih mengganggu
kepalanya, jadi ia putuskan untuk menanyakannya pada gadis itu,
“-lalu
… apakah kamu masih kuliah?” tanya Hyukjae lagi dengan raut wajah penasaran
yang dijawab oleh sebuah jawaban ‘tidak’ yang begitu singkat dan gelengan
kecil, membuat gadis itu tampak semakin lucu dan menggemaskan.
Suasana
mendadak menjadi hening, tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut
Hyukjae maupun Hyemi. Keduanya masih tampak belum ingin membuka mulut untuk
membicarakan hal lain demi memecah keheningan dan menghilangkan suasana
canggung di antara mereka.
“Kamu
masih baru di sini?”
Hyukjae
menolehkan kepalanya begitu mendengar Hyemi bersuara setelah lebih dari 10
menit keduanya tidak bersuara sedikit pun, lalu Hyukjae menjawab pertanyaan
Hyemi dengan sebuah gelengan dengan senyum malu menghiasi wajahnya, membuat
Hyemi mengangkat alisnya,
“—Lalu?
Bagaimana mungkin kamu bisa lupa dengan alamat rumahmu sendiri?” tanya Hyemi
dengan nada menghakimi Hyukjae dan begitu terlihat terkejut dengan gesture yang Hyukjae berikan sebagai
jawaban atas pertanyaannya.
“Itu
sudah biasa, Hyemi ssi … karena
itulah jika kamu berjalan-jalan dan mendengar orang-orang menyebut-nyebut kata
‘Mr. Forgetful’ maka orang yang
dimaksud adalah aku.” Hyukjae kembali berucap dengan nada malu-malu, lalu
menggaruk-garuk belakang kepalanya sebagai pertanda jika dirinya malu telah
mengakui hal yang telah ia anggap sebagai ‘aib’ dalam kehidupannya, sementara
Hyemi tertawa begitu keras setelah beberapa detik terdiam untuk mencerna
kata-kata tersebut.
“YA! Bukankah itu tidak lucu?!” Hyukjae
berseru tidak terima dengan nada yang naik beberapa oktaf sehingga—Hyemi
yakin—setelah itu, ia tersedak oleh air ludahnya sendiri, lalu terbatuk, sangat
mencerminkan kelakukan kakek-kakek yang memarahi cucunya sendiri yang tanpa
rasa bersalah tertawa begitu keras karena kelakuan kakek itu sendiri. Tapi,
kali ini gadis itu tidak melanjutkan tertawanya, dan malah mengeremnya sesaat
untuk membantu meredakan batuk Hyukjae dengan cara menepuk punggung pria itu
pelan, juga menyodorkan cangkir teh yang tadi mereka minum,
“Harabeoji … tenanglah … aku tidak
bermaksud untuk menertawaimu, tapi sungguh, kamu adalah orang pertama yang
dapat membuat aku tertawa begitu lepas dan keras, jadi … chukkae!!! Kamu akan mendapatkan hadiah piring pecah karenanya!”
ujar Hyemi, mencoba bergurau—yang mungkin—dapat menjadi obat pereda emosi
Hyukjae, meskipun hanya sementara, tapi itu lebih baik daripada Hyemi harus
mendapat amukan sesaat dari pria yang baru dikenalnya beberapa jam lalu.
Hyukjae
mengangkat kepalanya. Terlihat jelas dalam raut wajahnya jika pria itu marah,
apalagi setelah melihat matanya yang seperti terdapat gejolak api yang membara
di sana, sehingga bulu kuduk Hyemi meremang beriringan dengan aura-aura
kegelapan yang semakin menyelimutinya.
“Omona … Hyukjae ssi …” Hyemi berujar lirih, suara gadis itu tercekat di
tenggorokan ketika Hyukjae menggeser pantatnya mendekati duduk Hyemi yang
semakin bergeser ke arah lain. Gadis itu ketakutan dengan ekspresi Hyukjae yang
horor dan tampak sangat-sangat … menyeramkan, mirip ekspresi vampire yang akan menerkam mangsanya
yang sudah ada di depan mata.
Glek!
Hyemi menelan ludahnya dengan susah payah. Bayangkan! Kini ia bahkan sudah
tidak bisa bernapas lagi karena jarak di antara mereka sudah tidak kurang dari
jarak 10 sentimeter, dan hal ini mengingatkan Hyemi pada Donghae-nya. Mungkin
sekarang pria itu sedang merasa cemas tak karuan karena hati dan pikirannya
yang terus tertuju pada Hyemi, sementara sekarang ini gadis itu justru dalam
bahaya dan dalam waktu yang tepat untuk menjadi sosok yang memang seharusnya
dikhawatirkan.
Gadis
itu menutup mata dan mulai menghitung dalam hati seraya memanjatkan doa agar
Tuhan memberinya sebuah tiket keselamatan lagi, sa … tu … du … a
… ti …
“Bwahahahahahahahahah
…” sebuah tawa meledak begitu saja, dan itu membuat kedua alis Hyemi terangkat
dengan sendirinya. Gadis itu lalu membuka matanya perlahan-lahan karena penasaran
siapa yang telah tertawa sebegitu kerasnya.
Lee Hyukjae?!
hatinya menjerit tidak terima setelah matanya terbuka lebar dan melihat di sana
telah ada Hyukjae yang menertawainya dengan tanpa jeda. Hyemi mendengus kesal, jadi barusa itu aku terjebak permainannya,
gitu? gerutu Hyemi kesal dalam hatinya, lalu membalikkan badannya
membelakangi Hyukjae yang rupanya tidak menyadari bahwa Hyemi kini kesal
karenanya.
Lain
kali, aku akan mempermainkan, Mr. forgetful ini, haha … tunggu
pembalasanku, Lee Hyukjae!
~.~
To
be continued …
~.~
Label: AU, Donghae, Eunhyuk, Fan Fiction, Hurt/Comfort, Hyemi, Mysteri, Romance, Sad Romance, Series, Super Junior