[Drabble] Black Piano ON Sabtu, November 17, 2012 AT 11/17/2012 09:53:00 AM
Black Piano
~.~
Author : Nissa Tria
Cover by : erlyRine
Cast : Super Junior Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Raverainy Ahn Miyoung
(OC)
Naverainy Anh Minyoung
(OC)
Genre : Find it by your self, please ^^
Length : Drabble (612 words)
Rate : G (General)
Disclaimer :
Apologize me about the OOC (Out Of
Character), typo(s), and mistake(s). I not owned the canon,
they’re God’s, their family’s, and their fans’, but plot dan OC is mine. Thanks
for not copy-paste my plot (plagiarism), and don’t bash me.
~.~
Black Piano
A Drabble by. Nissa Tria © 2012, All Rights Reserved.
~.~
“Tegakkan badanmu jangan bungkuk, dan
rilekslah, .. -“ ucap seorang pria berwajah manis dengan tangan yang menekan ke
atas perut seorang gadis yang sedang duduk di atas kursi piano dan tangannya
yang lain ditaruhnya pada punggung gadis itu. Gadis itu hanya tersenyum malu
seraya mengangguk mengerti dan mulai merilekskan badannya. Ia lalu melakukan
sedikit pemanasan pada jari-jari lentiknya sebelum ia taruh ke atas tuts-tuts
piano yang kini mulai akrab dengannya, tapi rupanya pria itu menahan gerakan
gadis itu seraya menggeleng kecil,
“-posisi
lenganmu harus sejajar dengan tuts piano, rileks dan jangan tegang, karena
posisi lengan yang salah dapat menyebabkan bentuk dan posisi jari menjadi tidak
benar, ..“
Lagi-lagi,
gadis itu hanya mengangguk mengerti dan merasakan jari-jari tangannya dipegang
pria itu dan dibentuk sedemikian rupa sesuai peraturan.
“-bentuk
jarimu harus bulat melengkung, karena jika bentuk jarimu salah maka jari-jarimu
itu tidak akan leluasa menari di atas tuts dan juga akan mengganggu kualitas
bunyi nada yang dihasilkan oleh tekanan jari selain itu juga tidak sedap
dipandang mata, ..-“ ucap pria itu tenang meskipun wajahnya menggambarkan rasa
gemas tak tertahankan pada jari-jari gadis itu yang sulit ditekuk karena
menegang.
“-rileks saja, aku tidak akan menggigit
jari-jarimu yang begitu menggemaskan ini.” gurau pria itu seraya meraih sebelah
tangan si gadis, lalu memasukkan jari-jari itu ke dalam mulutnya, berpura-pura
untuk menggigitnya, sehingga sebuah gelak tawa manis terdengar seperti sebuah
melodi indah di telinga pria itu. Pria itu tersenyum memerhatika eye-smile
yang dimiliki si gadis yang secara tidak langsung membuat pria itu gemas
sendiri dan ingin menyubit kedua pipi chubby
gadis itu. Merasakan sebuah cubitan di pipinya, gadis itu tetap tertawa dan
membiarkan pria itu ikut tertawa.
“Oppa!!! Hentikan … aigoo … pipiku sakit, Oppa!!!”
kali ini gadis itu berteriak kesakitan karena tangan pria itu menyubit pipinya lebih
keras dari sebelumnya, dan pria itu melepaskan cubitannya, lalu tertawa-tawa
melihat pipi gadis di hadapannya yang memerah karena terlalu keras ia cubit,
“Aigoo … neomu kyeopta, Navera ah …”
ujar pria itu santai dan berniat menyubit kembali pipi tembam itu, tapi gadis
itu malah menahan tangan pria itu dengan sigap, lalu berkata,
“Oppa, seriuslah. Aku ingin belajar
bermain piano dengan serius, jadi ber …-“
“Arraseo.” potong pria itu masih dengan
tersenyum-senyum kecil sebagai ganti gelak tawanya. Gadis itu tersenyum
berterimakasih atas pengertian pria itu padanya, bagaimana pun juga, dia tidak
ingin pertemuan hari ini sia-sia tanpa ada ilmu memainkan piano untuknya.
“Baiklah
… kita awali dengan pemanasan 10 menit dengan …-“
“Permisi
…”
Pria itu menolehkan kepalanya ke arah
pintu. Di sana tampak seorang gadis manis bercelemek hijau memasuki ruangan itu
dengan langkahnya yang anggun, lalu menaruh 2 buah gelas es jeruk di atas meja
kecil. Gadis itu menoleh, memerlihatkan senyuman manisnya yang hampir serupa dengan
gadis yang sedang belajar bermain piano ini, lalu ia membungkuk kecil sebelum
akhirnya gadis itu kembali melangkah keluar, tapi tangan gadis yang lainnya
mencekal tangan gadis bercelemek itu.
“Nave~” desis si gadis bercelemek pada
gadis yang dipanggilnya “Nave”. Gadis itu terlihat sedikit kesal karena Nave
tidak mengeluarkan suaranya dan malah menyuruhnya duduk untuk berlatih piano
bersama. Melihat hal itu, tentu pria di belakang mereka terlihat bingung
karenanya.
“Ave … berlatilah piano bersamaku, jebal …” rengek Nave pada gadis
bercelemek yang dipanggilnya “Ave”. Gadis itu terlihat mengulum senyum dan
melepaskan cekalan dari gadis itu dengan lembut dan perlahan,
“Maaf, aku tidak bisa.” gadis itu
berkata singkat, lalu segera berbalik dan berjalan menuju pintu keluar tanpa
mengucapkan salam, atau melemparkan senyuman atau sebuah lirikan pada pria yang
hanya diam melihatnya seperti itu.
Dan tepat saat pintu tertutup rapat,
pria itu meringis merasakan rasa sakit yang menghujam dada kirinya …
~.~
.:FIN:.
~.~
Label: Cho Twins, Drabble, Fan Fiction, Hurt/Comfort, Kyuhyun, Romance, Sad Romance, Super Junior