music Player goes here
[ ]
Glace's World







✿ Facebook
✹ Wattpad
✖ Twitter
☂ LINK 4
✈ LINK 5
+
+

[Series] Puzzle of Life (Part 2) ON Sabtu, November 17, 2012 AT 11/17/2012 10:17:00 AM

Puzzle of Life
~.~

Author                         : Nissa Tria
Cover by                     : Hannie @ Miracle Pops!
Cast                             : Super Junior Eunhyuk as Lee Hyukjae
Super Junior Donghae as Lee Donghae
Park Hyemi (OC)
Support Casts              : IU as Lee Jieun
                                    Super Junior Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Genre                          : Angst, gloomy romance, sad
Length                         : Series (2050 words)
Rate                             : [PG-15]
Disclaimer                   : Apologize me about the OOC (Out Of Character), typo(s), and mistake(s). I not owned the canon, they’re God’s, their family’s, and their fans’, but plot dan OC is mine. Thanks for not copy-paste my plot (plagiarism), and don’t bash me.
~.~
Puzzle of Life
[Part 2]
A Series by, Nissa Tria © 2012, All Rights Reserved.
~.~
Matahari telah menampakkan sinarnya di langit, burung-burung telah berkicau dengan ria, wangi menu sarapan pagi ini telah tercium dari lantai bawah,  namun tampaknya itu semua tidak membuat tidur Hyemi ternganggu sama sekali. Gadis itu masih terlelap di balik gulungan selimut tebal, seolah tidak peduli dengan suara gedoran pintu dan juga seruan Jieun yang begitu memekakan telinga dari balik pintu kamarnya, sementara itu, Donghae dan Kyuhyun tampak sedang berada di ruang makan, tengah menikmati menu sarapan mereka dengan damai.
            “LEE HYEMI!!!!” seru Jieun untuk kesekian kalinya, masih dengan sebelah tangan yang menggedor pintu kamar Hyemi secara tak sabaran. Gadis itu merutuk, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa sudah tidak aneh lagi dengan sifat Hyemi yang susah untuk dibangunkan, namun bodohnya, ia malah dengan senang hati membangunkan Hyemi sampai suaranya serak dan tangannya menjadi membiru karena terlalu keras menggedori pintu kamar gadis itu.
            Ya! Sleeping beauty ya!!! Ireona ppaliwa!!!” gadis itu kembali menyerukan julukan Hyemi yang lainnya dengan suara yang mulai melemah, kemudian gadis itu terbatuk-batuk kecil karena suaranya hampir habis untuk menyerukan Hyemi agar gadis itu terbangun dari tidur lelapnya. Gadis itu kembali menggelengkan kepalanya, tanda ia telah menyerah dan telah enggan untuk mengorbankan suaranya lagi untuk berteriak menyerukan nama atau julukan Hyemi berulang-ulang, namun nyatanya tidak direspon sama sekali.
            Jieun melangkahkan kakinya meninggalkan pintu kamar Hyemi menuju dapur di lantai bawah dekat ruang tv di tengah ruangan. Gadis itu butuh minum jika tidak ingin suaranya terdengar seperti geraman katak dan dijadikan bulan-bulanan oleh kakaknya sendiri atau pacarnya.
            Donghae dan Kyuhyun mendadak berhenti menyuapkan sarapan mereka secara bersamaan dan menoleh pada Jieun yang tampak sedang berjalan gontai menuju lemari es, lalu menenggak satu botol air yang iakeluarkan dari sana. Keduanya sama-sama mengerutkan kening dan tak melepaskan tatapan tanda tanya mereka pada Jieun, merasa aneh karena ini untuk pertama kalinya gadis itu gagal dalam membangunkan sang Sleeping Beauty, sementara Jieun masih dengan cueknya menenggak air dalam botol seraya berjalan menuju meja makan.
            “Aku menyerah.” Jieun mengangkat kedua tangannya setelah menelan air pada mulutnya dan menaruh botol air kosong ke atas meja ketika mengucapkannya, sementara kedua pria di depannya melotot, bahkan Kyuhyun terbatuk karena tersedak makanan dalam mulutnya sendiri.
            Aigoo Oppa, mengunyahlah dengan pelan-pelan, lalu telan, ck … karena kamu ini  aku jadi tampak seperti ibu-ibu yang sedang mengajari balitanya untuk makan.” Jieun mencibir seraya beranjak dari tempat duduknya, mengambilkan segelas air untuk Kyuhyun, lalu menepuk-nepuk punggung pria itu dengan lembut, sementara Donghae hanya tersenyum kecil dengan apa yang dilakukan adik kecilnya tersebut pada sahabat sekaligus calon adik iparnya.
            Ya! Museun mariya, Jieun ah? Oppa hanya kaget dengan pernyataanmu kalau kamu itu menyerah untuk membangunkan si Sleeping Beauty yang terhormat itu,” sangkal Kyuhyun setelah batuknya reda dan air dalam gelas telah iatenggak hingga kosong tak bersisa satu tetes pun, sementara Jieun masih mencibir dalam hati seraya kembali duduk di tempat semula, lalu mulai bersiap beradu argumen dengan pacarnya tersebut.
            Oppashe is the real Sleeping Beauty, did you know?” tanya Jieun seraya bertopang dagu dan menatap Kyuhyun dengan wajah innocent-nya yang menggemaskan, membuat pria itu ingin mengejar Jieun, lalu mencubiti kedua pipi gadisnya tersebut. Kyuhyun mengangguk singkat, lalu mengangkat pantatnya,
            “Aku akan mencoba membangunkannya, Nyonya Cho Jieun, dan jika aku berhasil … maka kamu harus menciumku, arrayo?” Kyuhyun berucap saat tangan besarnya terulur untuk menyentuh dagu mungil Jieun, kemudian mengecup singkat bibir mungil gadisnya sebelum pergi ke lantai atas untuk membangunkan Hyemi, sementara Jieun hanya menganggukkan kepalanya singkat, seolah terhipnotis dengan tatapan menawan dari pacarnya tersebut. Namun tiba-tiba Donghae menggelengkan kepalanya, menaruh sendok dan garpu ke atas meja, lalu menyela,
            “Ah, aniyo, biar aku saja yang membangunkannya, sleeping beauty itu adalah istriku, jadi … kalian sarapanlah.” sela Donghae seraya tersenyum kecil dan berdiri dari kursinya, membuat langkah Kyuhyun yang telah sampai di anak tangga pertama terputus begitu saja. Pria itu mengangkat sebelah alisnya, lalu tersenyum setan seraya menepuk pundak Donghae yang kini telah berada di sampinya,
            “Kamu akan berbuat yadong (mesum) pada Hyemi, kan? Malhaebwa (katakana padaku)!” ucap Kyuhyun dengan enteng dan masih dengan senyum setan yang terlukis di wajahnya, sementara kedua kakak-beradik itu membulatkan kedua bola mata mereka.
            Geureohke aniya (tentu saja tidak), Kyuhyun ah!” Donghae menyangkalnya dengan cepat seraya mengibaskan tangannya di depan mata Kyuhyun, lalu mendekatkan wajahnya pada telinga kanan Kyuhyun, “namun aku ingin membangunkan istriku dengan cara yang sedikit ‘ekstrim’ pagi ini, kekekek ...” pria itu berbisik pada Kyuhyun, diakhiri dengan sebuah kekehan yang membuat Jieun mengerutkan keningnya, bingung dengan Oppa-nya yang tiba-tiba terkekeh di telinga Kyuhyun, sementara Kyuhyun terbahak keras seraya memegangi perutnya, lalu menonjok bahu Donghae dengan pelan,
            “Itu sih … sama saja, Hyung!” Kyuhyun masih saja terbahak ketika mengatakannya, sementara Donghae telah buru-buru melesat ke lantai atas karena Jieun telah memelototinya dengan seram, “good luck, Hyung!” seru Kyuhyun dengan lantang dan langsung dihadiahi sebuah jitakan di dahinya dan juga sebuah tatapan horor dari Jieun.
~.~
Yeobo yaireona ppaliwa …” Donghae membuka pintu kamar istrinya tersebut seraya menggumam kecil dan menggeleng kecil begitu melihat keadaan kamar istrinya yang cukup berantakan setelah insiden kecil tadi malam.
Pria itu melangkahkan kakinya menuju tirai yang masih belum dibuka, lalu menyibakkan tirai itu perlahan, membuat sinar matahari menerobos menyinari kamar Hyemi dengan bebas. Melihat tidak ada tanda-tanda apapun kalau istrinya tersebut akan bangun, Donghae kembali menggelengkan kepalanya, merasa tidak habis pikir dengan istrinya tersebut. Donghae kembali melangkahkan kakinya menuju samping kanan, arah di mana Hyemi menghadap seraya terlelap dibawah gulungan selimut tebal. Pria itu sedikit menekuk lututnya, memandangi wajah polos istrinya yang tampak semakin imut jika sedang terlelap.
Gojungnim …” bisiknya pelan seraya memainkan poni rambut Hyemi yang berjatuhan menutupi kedua bola mata indah gadis itu, “ireona ppaliwa, Gojungnim …” pria itu kini melipat sebelah tangannya di atas kasur, manaruh dagunya di atas tangan, lalu sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah istrinya yang sedikit bersembunyi di balik selimut, sementara tangannya yang lain semakin asyik memainkan poni rambut Hyemi. Merasa bosan dengan semua itu, Donghae memilih untuk mengangkat kepalanya, berjalan ke arah punggung Hyemi berada, lalu berbaring di samping gadis itu setelah menyibakkan selimut yang melapisi kasur tempat istrinya berbaring seraya memeluknya erat. Pria itu sedikit terkikik geli begitu menyadari Hyemi yang mulai merasakan kehadirannya dengan meraba-raba singkat kedua tangannya yang telah melingkar di pinggang gadis itu. Donghae tersenyum manis begitu merasakan pinggang Hyemi bergerak-gerak di atas tangannya, dan semakin melebarkan senyumnya begitu melihat gadis itu kini menghadap ke arahnya dengan bibir yang sedikit mengerucut, membuat gadis itu semakin tampak manis dan imut di matanya.
“Lee Gojungnimireona ppaliwa …” Donghae berbisik pelan seraya mengeratkan pelukannya agar gadis itu menjadi lebih dekat dengannya, sementara Hyemi malah semakin terlelap begitu tangannya menemukan dada Donghae yang bidang, lalu mengubur wajahnya dalam-dalam di sana.
“Kamu manis,” Donghae berkomentar setelah mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi Hyemi, “sangat manis,” lagi-lagi Donghae berkomentar, lalu pria itu mendaratkan sebuah kecupan singkat di kening Hyemi seraya tersenyum manis dan mengeratkan pelukannya, “jadi … segeralah bangun, Gojungnim …” Donghae berbisik seraya tersenyum manis, lalu tanpa ragu lagi mulai melumat bibir Hyemi yang masih terkatup rapat. Pria itu dapat merasakan Hyemi sedikit terlonjak begitu mendapati Donghae tengah menciumnya di atas ranjang, hingga iasempat berpikir jika pria itu tidak melepaskan ciuman mereka semalaman, sementara Donghae melepaskan ciuman singkatnya, lalu menatap Hyemi seraya menyunggingkan senyuman ketika melihat kedua pipi Hyemi merona,
“Sudah bangun, Gojungnim?” Donghae berucap dengan nada menggoda yang begitu ketara begitu melihat Hyemi tampak tersenyum malu-malu menanggapi ucapannya, “-mau sarapan bersamaku?”
Hyemi menggeleng singkat dan alih-alih turun dari tempat tidur, gadis itu malah semakin dalam mengubur wajahnya pada dada bidang Donghae untuk menyembunyikan wajahnya yang terlihat merah padam, sementara Donghae hanya tertawa kecil seraya mengelus belakang kepala gadis itu dengan sangat lembut, lalu mengecup puncak kepala gadis itu dalam waktu yang cukup lama dan melepaskan kecupannya ketika ia merasa puas mengecup puncak kepala gadis itu.
Gojungnim, segeralah mandi lalu berpakaianlah dengan manis, setelah itu turunlah ke lantai bawah untuk sarapan, kamu harus memakan sesuatu sebelum berjalan-jalan lagi atau kamu akan pingsan di tengah jalan tanpa ada yang membantumu untuk kembali ke rumah ini.” Donghae berucap seraya melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Hyemi, mengecup dahi gadis itu, lalu turun dari tempat tidur, sementara Hyemi merenggut manja dan menggeser tubuhnya agar dapat memeluk pria itu dari belakang,
Oppa, apakah kamu akan pergi ke Seoul sekarang, huh?” tanya Hyemi dengan nada merengut seraya menunjukkan ketidakrelaan berlebihannya untuk melepas Donghae yang akan pulang ke Seoul hari ini, sementara Donghae tampak menampilkan senyumannya, meraba tangan mungil Hyemi yang melingkar di lehernya, lalu mengecup tangan mungil itu dengan lembut,
Oppa harus ke Seoul sekarang, Oppa dan Kyuhyun telah ditelepon Jungsoo hyung untuk segera pulang ke dorm karena Super Junior memiliki schedule yang cukup padat selama beberapa bulan ke depan untuk mempromosikan album baru kami, bukankah kamu juga mengetahui itu, Gojungnim? Dan kamu juga telah menyetujui sekaligus berjanji padaku untuk mengerti pekerjaanku, bukan?” ucap Donghae setelah menaruh kedua tangan kekarnya di bawah pantat istrinya agar gadis itu tidak jatuh saat iagendong seraya bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan menuju pintu kamar mandi dan berjongkok untuk menurunkan istrinya di sana,
Gojungnim, turunlah, aku harus ke bawah untuk berbicara sesuatu pada Kyuhyun.” Donghae berucap seraya menepuk-nepuk pantat Hyemi, memberikan instruksi agar gadis itu turun dari gendongannya, sementara gadis itu tetap memberontak terhadap apa yang pria itu perintahkan seraya berteriak-teriak, memberikan penolakan yang begitu keras sehingga Donghae lebih memilih untuk mengangkat gadis itu kembali dan membawanya turun menuruni tangga menuju ruang makan, tempat Jieun dan Kyuhyun berada.
            “Turunlah …” perintah Donghae ketika mereka telah berada di ruang makan dengan nada yang manis dan penuh kesabaran, mencoba membujuk istrinya tersebut agar segera turun dari gendongannya dengan omongan yang halus sebelum ia berlaku sedikit kasar pada gadis itu saking kesalnya, sementara Hyemi  tetap di tempatnya dan alih-alih mengendurkan pegangannya pada kerah Donghae agar pria itu lebih mudah menurunkannya, gadis itu malah semakin mengencangkan pegangannya, membuat Jieun dan Kyuhyun yang awalnya mengobrol dengan damai mendadak mengernyitkan keningnya sekaligus menatap bingung pada kedua pasangan suami-istri tersebut.
Shireo, Oppa!” seru Hyemi untuk kesekian kalinya, namun kali ini nada suara gadis itu terdengar melemah dan hampir menangis, membuat jantung Donghae berdenyut ketika mendengar suara isak tangis mengalun bagai suara gesekan biola yang menyayat hati di telinganya. Pria itu mendesah, melangkahkan kakinya menuju sofa besar di ruang tengah, mendaratkan pantatnya pada salah satu sofa tersebut, kemudian mencoba melepaskan pegangan tangan Hyemi yang kini mengendur karena menangis.
Donghae membalikkan badannya setelah beringsut turun dari atas sofa untuk melihat wajah Hyemi yang kini berbanjir air mata. Pria itu menyingkirkan kedua tangan Hyemi yang sibuk menghapusi jejak-jejak air mata di pipinya, lalu pria itu meringis perih ketika merasakan jantungnya berdenyut karena melihat kedua pipi tembam yang selalu merona ketika mendapatkan sentuhan lembutnya itu kini ternodai oleh dua anak sungai kecil yang ada karenanya.
Uljimayo, Gojungnim …” ucap Donghae dengan nada rendah dan sangat lembut seraya menatap Hyemi tepat pada manik mata bening gadis itu, sementara kedua ibu jarinya menghapus lembut dua anak sungai keci yang menodai pipi tembam istrinya, membuat Hyemi menghentikan tangisnya dan balas menatap Donghae yang seolah telah menguncinya lewat tatapan itu.
Uljibomyeon nae maemi apa (hatiku sakit ketika melihatmu menangis), ..-“ Donghae berucap ketika sebelah tangannya yang mengepal menepuk dada kirinya dengan kuat seolah ingin menyampaikan betapa hancurnya hati pria itu ketika melihat Hyemi, sementara tangannya yang lain menyingkirkan rambut-rambut halus yang menutupi mata bening Hyemi.
“-ulgoisselddae na jeongmal miwo, Gojungnim (aku benar-benar benci ketika melihatmu menangis) …-“ pria itu menggenggam kedua tangan Hyemi dengan kedua tangannya yang besar, dan menatap gadis itu lekat-lekat,
“-percayalah padaku, aku akan pulang secepat mungkin ke Nowon bersama Kyuhyun, tapi kali ini aku harus pergi ke Seoul untuk pekerjaanku, ..-“ sebelah ibu jari Donghae bergerak kembali untuk menghapus anak sungai kecil yang telah menodai pipi  Hyemi,
-would you like to trust me, Gojungnim?-“ Donghae menelungkupkan kedua telapak tangannya pada pipi tembam Hyemi,
“-I promise that Ill back to you ...” tambah Donghae ketika merasakan kepala Hyemi mulai bergerak-gerak untuk menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau melakukan apa yang Donghae pinta tadi, sementara Hyemi berusaha menghilangkan kontak matanya dengan Donghae seraya merengek,
Oppa …”
Please remember, Gojungnim please remember …” tambah Donghae lagi, lalu merengkuh Hyemi pada pelukannya, membuat Hyemi membeku pada tempatnya duduk dan secara mau tidak-mau, gadis itu harus menyetujuinya dengan mengangguk kecil pada bahu Donghae.
Ill keep my promise.” bisik Donghae tepat pada daun telinga gadis itu, lalu mengecup tengkuk istrinya seraya semakin mengeratkan rengkuhannya.
~.~
To be continued ...
~.~ 

Label: , , , , , , , , , ,


0 Ice(s)